Rabu, 18 April 2012

Mengelola Potensi Laut Bernilai Ekonomis Tinggi


Mengelola potensi laut bernilai ekonomis, Potensi biota laut untuk kesehatan |   Indonesia mungkin merupakan Negara yang mempuyai kepulaun  terbanyak di dunia, serta mempuyai lautan yang cukup luas, dengan demikian banyak sekali sumber dan potensi laut yang bisa dimanfaatkan dari mulai perikanan, budidaya rumput laut, serta budidaya kerang laut  mutiara, yang diantarya ada di pulau NTB, selain itu juga banyak sekali tumbuhan atau ekosistem laut yang bisa dijadikan obat atau makanan sehat, Seperti Jeli Gamat yang di buat oleh Negara Malaysia dan mengklaimnya sebagai  makanan kesehatan abad ke -21.

Hasil survai mendeskripsikan 1.200 spesies baru di lautan Indonesia belum banyak di budidayakan, padahal dari sekian banyak spesies yang ada, “diantaranya  berpotensi mempunyai nilai ekonomis yang tinggi serta dapat dikembangkan menjadi sumber pangan penuh gizi”, menurut Rokhim Dahuri. Antara lain :

1.   Invetebrata laut seperti Tridemnum sp, yang mengandung bahan aktif B-16 melamona dan M5076 sakorma untuk menyembuhkan penyakit leukemia. Tempurung  penyu diekstrasi untuk obat luka dan tetanus. Ekstra kuda laut untuk obat penenang atau obat tidur,Empedu ikan buntal mengandung senyawa tetrodoksin yang dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk memperbaiki saraf otak yang rusak.

2.   Spons dan karang laut (soft coral), mengandung berbagai jenis senyawa bioaktif yang bermanfaat sebagai obat antikanker, antibakteri, antiasma, dan antifouling, senyawa bioaktif lain dari sponge dan biasa digunak dalam industry farmasi antara lain bastadin, okadaic acid, dan monoalide.

3.   Beberapa jenis mikro algae berpotensi menghasilkan bahan bioaktif, Misalnya, Spirulina spp. Mengandung pycocyanin, vitamin dan mineral lengkap, serta kalsium dengan kadar tiga kali lebih tinggi dibanding susu hewani. Spirulina spp. Juga mengandung zat besi tiga kali lebih besar dibanding bayam. 

4.   Cangkang krustasea seperti udang, kepiting, rajungan, dan lobster menjadi khitin dan khitosan yang telah banyak digunakan dalam industry kertas, tekstil, bahan perekat, dan obat penyembuh luka, ekstrasi khitin dari cangkang udang dan kerang dapat menghasilkan glukosamin yang berguna untuk memperkuat dan menyembuhkan tulang serta persendian.

5.   Beberapa jenis ikan laut, seperti lemuru, tembang, bandeng, dan tuna, mengadung bermacam bahan bioaktif. Di antaranya, asam lemak omega-3 yang berfungsi untuk meningkatkan kecerdasan serta mengjaga kesehatan jantung dan persendian. Squelene bisa diektrasi dari minyak ikan cucut dan ikan pari, kolagen dari sisik ikan tuna, ketiganya merupakan senyawa bioaktif yang berkhasiat sebagai obat anti penuaan.

6.   Timun laut atau teripang salah satu anggota Ekinodermata laut yang sedang menjadi primadona di Malaysia dan Indonesia. Hewan dari genus Holuturia ini, selain memiliki rasa lezat berkhasiat mengatasi penyakit sirosis hati, mioma, serta membantu penyembuhan penyakit stroke, asma diabetes mellitus, hepatitis asam  urat, dan radang sendi.

7.   Berbagai spesies rumput laut sepert Eucheuma spp,  Sargassum spp, dan Helimeda spp, mengandung senyawa organic karaginan agar-agar dan alginate,  karaginan dalam Eucheuma spp.digunakan sebagai bahan penghasil stabilisator pengental, pembentuk, gel dan pencegah kristalisasi dalam industry makanan dan minuman serta farmasi.agar-agar digunakan dalam indutri makanan, famasi, mikropbiologi, dan digunakan sebagai bahan dasar pembuatan sabun, salep,dan pelembap.


8.   Mikro-Algae dan makro-algae sebagai penghasil bahan bakar hayati (biofel) berprospek menjanjikan. Saat ini telah diidentifikasi sebanyak 13 spesies mikro algae yang berpotensi  mengandung lemak yang dapat dikonversi menjadi  biofuel. Empat spesies di antaranya yang paling berpotensi untuk dikomersilkan adalah Nannocholoropsis oculate (24 persen) Scenedesmus (22 persen), Ghlorella (20 persen) dan Botryococcus brauni  (20 persen).  Beberapa spesies lamun laut juga berpotensi diolah menjadi senyawa antifouling.

0 komentar:

Posting Komentar